Yu-Gi-Oh! (Bahasa Indonesia: "Raja Permainan") adalah sebuah manga karya Kazuki Takahashi sejak tahun 1996, yang mengisahkan tentang petualangan seorang anak laki-laki yang jago dalam permainan video. Yugi Mutou,
demikianlah nama anak laki-laki yang tak punya teman ini, pada suatu
hari ia diberi hadiah oleh kakeknya sebuah kotak yang berisi
kepingan-kepingan puzzle antik, konon disebut sebagai Millenium Puzzle. Setelah bertahun-tahun (versi manga: 8 tahun), kemudian Yugi berhasil menyusunnya dan roh yang berada di dalamnya berhasil keluar dan merasuki tubuh Yugi dan menjadi semacam kepribadian yang lain, yaitu: Yugi Kegelapan (Yami Yugi).
Di negeri asalnya sendiri, Jepang, permainan berbasis Yu-Gi-Oh! ini banyak digandrungi orang dan bahkan telah menjadi sebuah permainan yang sangat populer, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya judul yang diterbitkan menggunakan titel Yu-Gi-Oh!; baik untuk GBA, PS, PS2, bahkan untuk GC. Pada dasarnya, Yu-Gi-Oh! adalah kumpulan dari mini-game yang dijadikan satu dalam sebuah seri manga. Dua dari mini-game itu rupanya dikembangkan secara khusus oleh sang pembuatnya, Kazuki Takahashi, dalam manganya.
Seiring dengan kesuksesan manga di "Negeri Matahari Terbit", Jepang; Konami memutuskan untuk membeli lisensi atau hak cipta manga ini dari Kazuki Takahashi dan mewujudkannya ke dalam era dunia "konsol perangkat permainan video" (bahasa Inggris: video game consoles). Jadilah dua permainan berbasis Yu-Gi-Oh! yang amat terkenal di Jepang, bahkan permainan ini mampu menembus pasar permainan video di Amerika Serikat dan Kanada. Salah satu permainan yang amat populer adalah Yu-Gi-Oh! Trading Card Game, yang dilahirkan langsung dari permainan video versi manganya yang bernama Magic & Wizard (manga versi Indonesia)
Kartu Blue Eyes White Dragon milik kakek Yugi sebenarnya adalah hadiah dari sahabat kakeknya. Pemberian kartu tersebut merupakan tanda terima kasih teman kakeknya karena telah menolongnya saat terjebak di salah satu situs Mesir kuno.Dendam akan penghinaan ini, Seto Kaiba kemudian membuat sebuah Duel Arena dan memaksa kakek Yugi untuk bertarung, dan ia berhasil memenangkan pertarungan ini dengan 3 buah kartu Blue Eyes White Dragon yang didapatkan dengan kekuasaannya sebagai pemimpin Kaiba Corp dengan cara yang misterius dan kejam (tidak pernah dijelaskan bagaimana)., lalu dengan kejamnya dia merobek kartu Blue Eyes White Dragon milik kakek Yugi sehingga hanya Kaiba yang memiliki 3 kartu Blue Eyes White Dragon asli yang tersisa di dunia ini.
Melihat Kaiba yang begitu kejam, sehingga tega menyiksa adiknya sendiri (Mokuba Kaiba) Yugi kemudian berniat balas dendam bertarung, untuk menyadarkan bahwa hal itu adalah salah, sebelumnya ia diberi sebuah deck yang misterius dari kakeknya, dan melewati rintangan rintangan puzzle yang ada sebelum menghadapi final boss, Kaiba Seto, pada akhirnya mampu mengalahkan tiga Blue Eyes White Dragon (satu satunya monster yang ATKnya terbesar pada masa ini), yang telah dipanggil ke dalam arena, hanya dengan satu serangan curang dari Exodia (sekaligus Seto Kaiba, ikut terkena serangan ini sehingga shock dan lumpuh).
Untuk dapat membebaskan Kakek Sugoroku yang terperangkap, mereka harus bertarung dengan Raja terakhir (adalah Pegasus, sang pencipta dari game Duel Monster) mereka harus mengumpulkan sejumlah bintang yang disebut star chips yang didapatkan dari mengalahkan lawan-lawan mereka, apapun caranya. Mulai diperkenalkan juga peraturan baru tentang Fields, yaitu keunggulan yang didapatkan oleh monster monster jika berada pada wilayah tertentu, misalnya Hutan, Laut, Padang Pasir, Pemakaman, dan lain-lain
Pegasus selain sebagai Raja terakhir, sebagai pencipta permainan Duel Monster M&W, dia juga memiliki Millenium Eyes yang mampu melihat pikiran lawan duelnya dan bahkan mengurung lawannya, sehingga selalu menang tak terkalahan dalam pertarungan Duel Monster selama ini. Bahkan ia sendiri tidak perlu turun tangan untuk memenangkan pertandingan, hanya menuliskan sebuah memo dan menyuruh anak kecil, ia dapat mengalahkan sang juara dari Amerika, Bandit Keith.
Pada masa ini, selain Duel Arena yang diciptakan oleh Pegasus, Seto Kaiba (yang dengan mukjijat tersadar dari shocknya, dan memengaruhi jalan pertarungan antara Yugi dengan Kaiba palsu) juga telah menciptakan Duel Disk Generasi I yang memungkinkan untuk bertarung di mana saja, walau pengunannya berbentuk cakram yang masih harus dilempar-lempar.
4 Duelist terakhir yang masuk ke final adalah : Yugi - Jounouchi - Bandit Keith - dan Mai. Seto Kaiba ada disana bukan untuk final, tapi untuk menantang Pegasus demi menyelamatkan adiknya, Mokuba.
Turnamen ini diselenggarakan oleh Kaiba Corp., namum Seto Kaiba sendiri ikut bermain dengan adil sebagai duelist, ia bersama-sama dengan duelist lainnya saling bertarung untuk mendapatkan peta menuju area semi-final.
Pada masa ini Duel Disk Generasi I tidak lagi digunakan, tetapi telah disempurnakan oleh Seto Kaiba sehingga lahirlah Duel Disk Generasi II yang lebih mudah digunakan (tidak lagi dilempar seperti generasi pertama) dan dipakai hingga sekarang (dengan berbagai variasi dan modifikasi, namun Duel Disk gen II ini adalah dasarnya).
Pertarungan yang berlangsung dimulai dari babak penyisihan, para duelist bertanding untuk mendapatkan "Rare Card" dan "Puzzle Card" dari duelist lainnya. Rare card adalah kartu langka yang memiliki level tinggi, Red Eyes Black Dragon milik Jounouchi, dan Insect Queen milik Haga adalah beberapa di antaranya. Tentu saja kartu dewa juga ikut diperebutkan. Sedangkan puzzel card adalah kartu transparan yang terdapat kepingan puzzle di dalamnya dan merupakan kartu buatan Kaiba Corp. yang diserahkan masing-masing satu buah kepada duelist yang ikut, dan untuk maju ke babak selanjutnya duelist membutuhkan enam Puzzle Card.
Babak selanjutnya didikuti oleh delapan duelist. Babak ini dilangsungkan bukan lagi di Domino City melainkan di Zeppelin milik Kaiba. Delapan orang yang berhasil lolos adalah Yugi Mutou, Jounouchi, Kaiba, Malik Ishtar (Nam), Rishid (menyamar menjadi Malik), Isis Ishtar, Mai Kujaku, Ryo Bakura.
Giliran duel ditentukan secara acak, duel pertama antara Yugi Mutou dan Ryo Bakura berlangsung dengan campur tangan Yami Bakura dan berakhir dengan kemenangan Yugi. Duel kedua membawa Jounouchi ke babak semifinal setelah mengalahkan Rishid. Dalam duel ini Rishid menggunakan kartu dewa Ra yang palsu dan berujung pada pingsannya Rishid di akhir duel. Duel selanjutnya antara Mai Kujaku dan Malik. Di sini muncul kepribadian gelap Malik dan berlangsung game kegelapan. Mai kalah dan tidak sadarkan diri akibat game kegelapan itu. Duel keempat dimenangkan oleh Kaiba. Kaiba melihat flashback masa lalunya sebagai pendeta bersama gadis pemilik Naga Putih (Kisara).
Babak semifinal menyajikan pertandingan Jounouchi-Malik dan Yugi-Kaiba. Malik mengalahkan Jounochi dan menyebabkan Jounochi koma seperti Mai, sedangkan duel Yugi merupakan duel yang sudah ditakdirkan sejak 3000 tahun yang lalu. Berakhir dengan kemenangan Yugi.Babak Final diadakan di sebuah pulau, di atas Duel Tower pribadi milik Seto Kaiba (Duel Tower ini memiliki replikanya di dalam cerita Yu-Gi-Oh! GX)
Nama-nama The God atau Divine Cards (kartu dewa) :
Di negeri asalnya sendiri, Jepang, permainan berbasis Yu-Gi-Oh! ini banyak digandrungi orang dan bahkan telah menjadi sebuah permainan yang sangat populer, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya judul yang diterbitkan menggunakan titel Yu-Gi-Oh!; baik untuk GBA, PS, PS2, bahkan untuk GC. Pada dasarnya, Yu-Gi-Oh! adalah kumpulan dari mini-game yang dijadikan satu dalam sebuah seri manga. Dua dari mini-game itu rupanya dikembangkan secara khusus oleh sang pembuatnya, Kazuki Takahashi, dalam manganya.
Seiring dengan kesuksesan manga di "Negeri Matahari Terbit", Jepang; Konami memutuskan untuk membeli lisensi atau hak cipta manga ini dari Kazuki Takahashi dan mewujudkannya ke dalam era dunia "konsol perangkat permainan video" (bahasa Inggris: video game consoles). Jadilah dua permainan berbasis Yu-Gi-Oh! yang amat terkenal di Jepang, bahkan permainan ini mampu menembus pasar permainan video di Amerika Serikat dan Kanada. Salah satu permainan yang amat populer adalah Yu-Gi-Oh! Trading Card Game, yang dilahirkan langsung dari permainan video versi manganya yang bernama Magic & Wizard (manga versi Indonesia)
Episode awal
Episode: “Legend of Blue Eyes White Dragon”
Kartu Blue Eyes White Dragon milik kakek Yugi sebenarnya adalah hadiah dari sahabat kakeknya. Pemberian kartu tersebut merupakan tanda terima kasih teman kakeknya karena telah menolongnya saat terjebak di salah satu situs Mesir kuno.Dendam akan penghinaan ini, Seto Kaiba kemudian membuat sebuah Duel Arena dan memaksa kakek Yugi untuk bertarung, dan ia berhasil memenangkan pertarungan ini dengan 3 buah kartu Blue Eyes White Dragon yang didapatkan dengan kekuasaannya sebagai pemimpin Kaiba Corp dengan cara yang misterius dan kejam (tidak pernah dijelaskan bagaimana)., lalu dengan kejamnya dia merobek kartu Blue Eyes White Dragon milik kakek Yugi sehingga hanya Kaiba yang memiliki 3 kartu Blue Eyes White Dragon asli yang tersisa di dunia ini.
Melihat Kaiba yang begitu kejam, sehingga tega menyiksa adiknya sendiri (Mokuba Kaiba) Yugi kemudian berniat balas dendam bertarung, untuk menyadarkan bahwa hal itu adalah salah, sebelumnya ia diberi sebuah deck yang misterius dari kakeknya, dan melewati rintangan rintangan puzzle yang ada sebelum menghadapi final boss, Kaiba Seto, pada akhirnya mampu mengalahkan tiga Blue Eyes White Dragon (satu satunya monster yang ATKnya terbesar pada masa ini), yang telah dipanggil ke dalam arena, hanya dengan satu serangan curang dari Exodia (sekaligus Seto Kaiba, ikut terkena serangan ini sehingga shock dan lumpuh).
Episode: “Duelist Kingdom”
Untuk dapat membebaskan Kakek Sugoroku yang terperangkap, mereka harus bertarung dengan Raja terakhir (adalah Pegasus, sang pencipta dari game Duel Monster) mereka harus mengumpulkan sejumlah bintang yang disebut star chips yang didapatkan dari mengalahkan lawan-lawan mereka, apapun caranya. Mulai diperkenalkan juga peraturan baru tentang Fields, yaitu keunggulan yang didapatkan oleh monster monster jika berada pada wilayah tertentu, misalnya Hutan, Laut, Padang Pasir, Pemakaman, dan lain-lain
Pegasus selain sebagai Raja terakhir, sebagai pencipta permainan Duel Monster M&W, dia juga memiliki Millenium Eyes yang mampu melihat pikiran lawan duelnya dan bahkan mengurung lawannya, sehingga selalu menang tak terkalahan dalam pertarungan Duel Monster selama ini. Bahkan ia sendiri tidak perlu turun tangan untuk memenangkan pertandingan, hanya menuliskan sebuah memo dan menyuruh anak kecil, ia dapat mengalahkan sang juara dari Amerika, Bandit Keith.
Pada masa ini, selain Duel Arena yang diciptakan oleh Pegasus, Seto Kaiba (yang dengan mukjijat tersadar dari shocknya, dan memengaruhi jalan pertarungan antara Yugi dengan Kaiba palsu) juga telah menciptakan Duel Disk Generasi I yang memungkinkan untuk bertarung di mana saja, walau pengunannya berbentuk cakram yang masih harus dilempar-lempar.
4 Duelist terakhir yang masuk ke final adalah : Yugi - Jounouchi - Bandit Keith - dan Mai. Seto Kaiba ada disana bukan untuk final, tapi untuk menantang Pegasus demi menyelamatkan adiknya, Mokuba.
Episode: “Battle City”
Turnamen ini diselenggarakan oleh Kaiba Corp., namum Seto Kaiba sendiri ikut bermain dengan adil sebagai duelist, ia bersama-sama dengan duelist lainnya saling bertarung untuk mendapatkan peta menuju area semi-final.
Pada masa ini Duel Disk Generasi I tidak lagi digunakan, tetapi telah disempurnakan oleh Seto Kaiba sehingga lahirlah Duel Disk Generasi II yang lebih mudah digunakan (tidak lagi dilempar seperti generasi pertama) dan dipakai hingga sekarang (dengan berbagai variasi dan modifikasi, namun Duel Disk gen II ini adalah dasarnya).
Pertarungan yang berlangsung dimulai dari babak penyisihan, para duelist bertanding untuk mendapatkan "Rare Card" dan "Puzzle Card" dari duelist lainnya. Rare card adalah kartu langka yang memiliki level tinggi, Red Eyes Black Dragon milik Jounouchi, dan Insect Queen milik Haga adalah beberapa di antaranya. Tentu saja kartu dewa juga ikut diperebutkan. Sedangkan puzzel card adalah kartu transparan yang terdapat kepingan puzzle di dalamnya dan merupakan kartu buatan Kaiba Corp. yang diserahkan masing-masing satu buah kepada duelist yang ikut, dan untuk maju ke babak selanjutnya duelist membutuhkan enam Puzzle Card.
Babak selanjutnya didikuti oleh delapan duelist. Babak ini dilangsungkan bukan lagi di Domino City melainkan di Zeppelin milik Kaiba. Delapan orang yang berhasil lolos adalah Yugi Mutou, Jounouchi, Kaiba, Malik Ishtar (Nam), Rishid (menyamar menjadi Malik), Isis Ishtar, Mai Kujaku, Ryo Bakura.
Giliran duel ditentukan secara acak, duel pertama antara Yugi Mutou dan Ryo Bakura berlangsung dengan campur tangan Yami Bakura dan berakhir dengan kemenangan Yugi. Duel kedua membawa Jounouchi ke babak semifinal setelah mengalahkan Rishid. Dalam duel ini Rishid menggunakan kartu dewa Ra yang palsu dan berujung pada pingsannya Rishid di akhir duel. Duel selanjutnya antara Mai Kujaku dan Malik. Di sini muncul kepribadian gelap Malik dan berlangsung game kegelapan. Mai kalah dan tidak sadarkan diri akibat game kegelapan itu. Duel keempat dimenangkan oleh Kaiba. Kaiba melihat flashback masa lalunya sebagai pendeta bersama gadis pemilik Naga Putih (Kisara).
Babak semifinal menyajikan pertandingan Jounouchi-Malik dan Yugi-Kaiba. Malik mengalahkan Jounochi dan menyebabkan Jounochi koma seperti Mai, sedangkan duel Yugi merupakan duel yang sudah ditakdirkan sejak 3000 tahun yang lalu. Berakhir dengan kemenangan Yugi.Babak Final diadakan di sebuah pulau, di atas Duel Tower pribadi milik Seto Kaiba (Duel Tower ini memiliki replikanya di dalam cerita Yu-Gi-Oh! GX)
Nama-nama The God atau Divine Cards (kartu dewa) :
- Sky God Dragon - Osiris (juga dikenal dengan nama Slifer The Sky Dragon)
- The God of Obelisk (disebut juga Obelisk The Tormentor)
- The Winged Dragon of Ra
- The Creator God of Light, Horakhty (Merupakan gabungan dari Ra, Obelisk, dan Osiris)
Episode: “Nameless Pharaoh”
Permainan Kartu Yu-Gi-Oh!
0 komentar:
Posting Komentar